Studi: Air Laut Teluk Jakarta Mengandung Parasetamol
1 Oktober 2021Sebuah studi mengungkap sejumlah air laut di wilayah Teluk Jakarta terkontaminasi obat-obatan, salah satunya parasetamol. Temuan parasetamol tinggi ditemukan di Angke dan Ancol.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.
Adapun para peneliti berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom Centre for Aquatic Environments, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom, dan Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of Sciences (LIPI/BRIN).
Mereka adalah Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George WJ Olivier, dan Corina Ciocan. Mereka menemukan konsentrasi tinggi parasetamol di Angke, yaitu 610 nanogram per liter, dan Ancol 420 ng/L, keduanya di Teluk Jakarta.
"Di sini kami mendeteksi parasetamol di dua lokasi di Teluk Jakarta: Angke dan Ancol. Sepengetahuan kami, tingkat parasetamol dilaporkan di sini (610 ng/L terdeteksi di Angke) adalah salah satu konsentrasi tertinggi," ungkap para peneliti dalam studi ini seperti dikutip detikcom, Jumat (01/10).
"Di Ancol, kami mendeteksi konsentrasi parasetamol 420 ng/L. Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua situs ini tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan," lanjutnya.
Ini adalah studi pertama yang menganalisis gambaran kualitas air laut berkaitan dengan kontaminasi parasetamol di perairan pesisir sekitar Indonesia. Meski begitu, para ilmuwan menyebut studi gambaran awal ini masih membutuhkan analisis lebih lanjut.
"Mengingat pertimbangan obat-obatan sebagai kontaminan yang muncul, data ini menunjukkan penyelidikan lebih lanjut diperlukan," sambung mereka. Setidaknya data ini menjadi gambaran awal terhadap kualitas air laut di daerah-daerah Indonesia.
"Data yang disajikan dalam studi pendahuluan ini memberikan gambaran kualitas air laut di daerah-daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter nutrisi melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia, dan beberapa logam juga ada," tulisnya.
Tanggapan Pemprov DKI Jakarta
Pemprov DKI akan mengecek dulu parameter apa saja yang dipakai dalam penelitian ini.
"Kita nggak meneliti parameter itu sih, cuma apa parameter yang lain. Cuma mau cek dulu nih apa saja parameter yang kita pantau dari laut Jakarta. Cuma kalau parameter khusus parasetamol, kita nggak khusus ke situ, deh," kata pejabat Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan kepada wartawan, Jumat (01/10).
Kendati demikian, pihaknya berterima kasih kepada para peneliti. Selanjutnya, temuan ini akan didalami.
"Kita terima kasih kepada para peneliti yang mau meneliti kualitas air laut, itu kan bagian air pencemaran. Nanti kita dalami, kita telusuri, di mana sumbernya dan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi pencemaran itu," ungkapnya. (Ed: ha/gtp)
Baca selengkapnya di: DetikNews