Ai Weiwei Jadi Bintang "Documenta" di Kassel

Kedatangan Ai Weiwei, pria berperawakan gemuk dan berjenggot, ke tempat ia menggelar karyanya, biasanya sudah ditunggu oleh sejumlah wartawan. Desis kamera, lampu kilat silih berganti. Dan sejumlah mikrofon disodorkan ke arahnya. Sambil bergurau dikatakannya:"Ini seperti skandal saja…… nama saya Ai Weiwei, seorang seniman terpilih, untuk tampil pada Documenta. Proyek ini akan berlangsung selama setengah tahun. Saya memilih orang-orangnya, mengumpulkan paspor mereka dan mengurus visa serta perjalanan mereka."

Ditemukannya sutradara film Ai Weiwei sebagai seniman performance saja, sudah seperti dongeng. Kassel adalah juga kota tempat tinggal dan berkaryanya dua bersaudara Grimm yang terkenal di dunia sebagai pengumpul dongeng. Di kota inilah Ai Weiwei, memperoleh ilham untuk mempresentasikan sebuah dongeng Cina masa kini "1001warga Cina".

Dekor bagi performance Ai Weiwei juga seperti dalam dongeng. Yaitu, sebuah lapangan luas dengan bangunan pabrik yang tidak dipakai lagi di jantung kota Kassel. Ai Weiwei mengundang ratusan orang Cina ke Kassel. Selama seminggu mereka tinggal di bangunan itu dan diharapkan juga membaur dengan para pengunjung "Documenta" lainnya. Dengan sendirinya karya seni termahal yang membutuhkan dana tiga juta Euro itu, langsung menarik perhatian umum. Berminggu-minggu sebelumnya lembaran seni budaya pada koran-koran sudah menggunakan judul "Orang Cina datang". Orang-orang Cina, yang datang ke Jerman bukan sebagai wisatawan, bukan untuk studi atau berbisnis, melainkan sebagai obyek seni.

Di dunia barat seniman dan arsitek Ai Weiwei, kelahiran tahun 1957, langsung terkenal ketika bersama-sama dengan arsitek Swiss Herzog & de Meuron mengambil-alih pembuatan stadion bagi Olympiade 2008 di Beijing. Ia adalah putra Ai Quing, penyair komunis dan pengritik penguasa yang tidak disukai, sehingga kemudian dikucilkan ke Gurun Gobi. Tahun 1981 Ai Weiwei bermigrasi ke AS dan kembali bermukim di Cina sejak tahun 1993.

Lokasi performance Ai Weiwei pada "Documenta" di Kassel, terdiri dari dua tingkat. Di atas untuk perempuan, di bawah untuk pria.

Sosok seorang perempuan muda dari dongeng "1001 warga Cina" itu, muncul dari balik tirai. Namanya Ye Bi, yang baru datang sehari sebelumnya. Ia menyukai apa yang dilihatnya. Menurutnya: "Kalau Kassel sudah begitu bagus… Jerman pasti lebih bagus lagi."

Bagi Ye Bi, proyek seni dimana ia boleh ikut itu, juga seperti dongeng. Kalau tidak, sangat mustahil dia bisa berkunjung ke Jerman. Ini dongeng modern yang menjadi kenyataan. Tapi mengapa harus mengikut-sertakan sedemikian banyak orang? Ai Weiwei menyanggah:

"Banyak? Ah tidak…… di Cina… Anda tahu…… ini sedikit!"