Agus Martowardojo Janji Teruskan Reformasi Birokrasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, langsung memberikan sejumlah intruksi terinci yang harus dijalankan menteri keuangan yang baru, Agus Martowardoyo setelah diambil sumpahnya di Istana Negara, Kamis (20/05).

“Pertama, susun kebijakan fiskal yang prudent dan tepat. Kedua, tingkatkan pendapatan dalam negeri baik dari pajak atau non pajak dengan cara mengeluarkan kebijakan dan instrumen yang tepat dan pengawasan yang efektif. Ketiga, teruslah melakukan reformasi perpajakan, meningkatkan kinerja lembaga pajak dan mencegah penyimpangan yang bisa terjadi. Keempat, terus lanjutkan reformasi bea cukai.”

Kepada wartawan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo terutama berjanji akan meneruskan Reformasi Birokrasi yang selama ini telah dimulai oleh Sri Mulyani di tubuh Kementerian Keuangan.

Meski demikian, berbeda dengan sikap pendahulu nya, Sri Mulyani yang dikenal tegas dalam memburu para pengemplang pajak, Menkeu Agus Martowardoyo nampaknya memilih langkah yang lebih lunak dalam menyelesaikan kasus kasus pajak. "...yang mesti kita bangun adalah agar iklim pembangunan Indonesia sehat kemudian semua pengusaha yang berusaha di Indonesia sadar pajak, membayar pajak.”

Bagimanapun, Sri Mulyani memberi apresiasi yang tinggi atas penujukan direktur utama Bank Mandiri ini. “Saya rasa presiden telah sangat bijaksana dan berhati hati dalam memilih posisi menteri keuangan. Dan Pak Agus dengan pengalaman di Bank Mandiri sebuah bank yang besar dan cukup kompleks. Saya rasa akan memiliki leadership yang cukup dan juga integritas. Program program reform yang dilakukan disana tentu juga punya kesamaan dengan yang dilakukan Departemen Keuangan, sehingga untuk penerusan dari program reformasi saya rasa saya cukup optimis itu akan terjalankan.”

Pergantian jabatan Menteri Keuanga ini betapapun dipandang sebagai kemenangan politik dan pengusaha anti-reformasi sektor keuangan. Namun penunjukkan Agus Martowardojo yang sejak Mei 2005 menjabat sebagai direktur utama Bank Mandiri melegakan pasar keuangan, yang sebelumnya sempat cemas.

Zaki Amrullah

Editor: Ging Ginanjar