Agama Dalam Belenggu Amarah
14 September 2012Pekan ini mata dunia tertuju ke negara Islam. Menyusul pembunuhan terhadap seorang duta
besar Amerika Serikat di Libya, perwakilan asing ramai-ramai memperketat pengamanan
atau menutup pintu kedutaan. Memang agak sulit membayangkan aksi protes berdarah yang
berkecamuk di negara-negara muslim itu, dipicu oleh sebuah karya film amatir.
Film yang menjadi polemik itu terlampau dangkal untuk ditanggapi serius. Sebuah teater
layar kaca yang berisikan pemain amatir dengan dialog yang kaku dan dilatari dekorasi
murahan. Beberapa dialog yang secara eksplisit menghina nabi Muhammad tampak tidak
selaras dengan gerakan mulut. Jelas baru ditambahkan belakangan.
Film buatan Sam Bacile itu bukan dimaksudkan sebagai sebuah karya film. Tetapi sebuah provokasi yang bertujuan memperdalam jurang antara agama-agama di dunia.
Kendati begitu, tidak ada yang dapat membenarkan pembunuhan seperti yang terjadi di Benghazi. Apapun dalihnya, kelompok yang menyerang duta besar AS di Libya telah merusak citra negara dan agamanya. Karena akibat aksi semacam itulah, Islam sulit keluar dari anggapan sebagai agama yang intoleran dan dekat dengan aksi kekerasan. Pembunuhan Itu, juga tidak memiliki target apapun, melainkan cuma tindakan kriminal yang dibungkus kilah atas nama agama.