Acara Kebudayaan Indonesia di Kota München Kembali Diselenggarakan

Acara kebudayaan Indonesia terbesar di kota München, Indonesischer Kulturabend atau IKA kembali digelar Sabtu (18/11), setelah 5 tahun vakum antara lain akibat pandemi Covid-19. Acara ini merupakan hasil kolaborasi dari Swadaya, yaitu komunitas masyarakat Indonesia di Munchen bersama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Munchen.

Acara ini menjadi wadah untuk memperkenalkan berragam kebudayaan, produk, serta makanan khas dari Indonesia kepada warga di kota München sekaligus menjadi ruang silaturahmi bagi komunitas warga Indonesai di ibukota negara bagian Bayern itu.

IKA mengusung tema "Die Goldene Ära von Majapahit" atau Era Keemasan Majapahit yang ditampilkan dalam bahasa Jerman. Para penonton, baik warga negara Indonesia atau pun Jerman antusias menikmati sajian gelar budaya Indonesia 2 tahunan ini.

Bazar makanan khas Indonesia menjadi primadona pada gelaran acara IKA kali ini. Pengunjung mengantre untuk membeli makanan khas Indonesia, seperti rendang, ayam gulai, siomay, berbagai jenis sate khas berbagai daerah, hingga nasi bakar.

Warga kota München menjajal dan menikmati berbagai cita rasa masakan tradisional Nusantara. Bagi warga negara Indonesia yang bermukim di Jerman, masakan Indonesia, yang dijual di sini, ibaratnya pelepas rindu terhadap tanah air.

Acara malam kebudayaan ini juga menjadi wadah bagi UMKM Indonesia untuk dapat mempromosikan berbagai produk hasil kerajinan tangan seperti batik, produk perlengkapan rumah tangga ramah lingkungan, dan bahkan jam tangan lokal asal Bandung.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Prof. Dr. Ardi Marwan hadir dan menikmati pagelaran pertunjukan seni pada Indonesischer Kulturabend di München.