5 Fakta Menarik Tentang Mesir Kuno
Mesir Kuno dianggap sebagai peradaban paling maju di dunia selama hampir 3000 tahun. Selain seni, arsitektur dan metode pemakaman yang dikenal dari Mesir, mungkin masih ada beberapa hal yang belum Anda ketahui.
Kleopatra Bukan Orang Mesir
Walau dilahirkan di Iskandariyah, Kleopatra berdarah Yunani dan keturunan Dinasti Ptolemaik Yunani. Dinasti Ptolemaik menguasai Mesir dari 323 SM hingga 30 SM. Kebanyakan pemimpinnya tetap menerapkan kebudayaan Yunani. Kleopatra dikenal sebagai salah satu anggota Dinasti Ptolemaik pertama yang menguasai Bahasa Mesir.
Firaun Seringnya Terlalu Gemuk
Karya seni Mesir Kuno biasanya menggambarkan Firaun sebagai sosok bertubuh langsing. Tetapi ini bukan realita. Warga Mesir Kuno diketahui senang minum bir, anggur dan menyantap roti dan madu yang kaya akan kadar gula. Ini berdampak pada ukuran tubuh mereka. Hasil penelitian mumi menunjukkan, banyak pemimpin Mesir yang tidak sehat, gemuk dan menderita diabetes.
Piramida Tidak Dibangun Budak
Kehidupan pekerja bangunan piramida tidak mudah. Kerangka para pekerja menunjukkan gejala artritis dan penyakit lainnya. Tetapi menurut hasil penelitian, piramida bukan hasil buatan budak melainkan buruh bayaran. Para pekerja konstruksi terdiri dari seniman pemahat dan pekerja bangunan biasa.
Hak dan Kebebasan Perempuan Mesir
Pandangan umum tentang perempuan Mesir adalah posisi mereka lebih rendah dari kaum pria. Tetapi sebenarnya, perempuan Mesir punya kebebasan besar dalam urusan hukum dan keuangan. Mereka berhak membeli dan menjual properti, menulis surat wasiat, dan bahkan menandatangani kontrak hukum. Mereka memang biasanya tidak bekerja di luar rumah, tetapi yang melakukannya mendapat gaji yang sama dengan pria.
Pria dan Wanita Memakai Kosmetik
Baik pria dan perempuan Mesir Kuno mengenakan kosmetik. Mereka percaya kosmetik memberi perlindungan dewa Horus dan Ra. Kosmetik dibuat dari gilingan bijih besi seperti malasit dan galanit menjadi kayal. Menurut warga Mesir Kuno, make up memiliki kekuatan yang menyembuhkan. Hasil penelitian menunjukkan, kosmetik yang dikenakan benar-benar membantu pencegahan infeksi mata.